Narasi Reflektif Topik 5 Aksi Nyata PSPI

 

AKSI NYATA

TOPIK 5: PENDEKATAN, STRATEGI, METODE, DAN TEKNIK PEMBELAJARAN YANG DITERAPKAN SEBAGAI SCAFFOLDING PADA ZPD

Nama              : Lintang Aini Pambayun Mulyono

NIM                : 240211105711

Kelas               : Matematika 01

Mata Kuliah    : Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia

 

CERITA REFLEKSI DENGAN ALUR MERDEKA
 
Mulai dari Diri
 
Topik 5 berjudul Pendekatan, Strategi, Metode, dan Teknik Pembelajaran yang Diterapkan sebagai Scaffolding pada ZPD, yang saya pikirkan mengenai topik ini sebelum mempelajarinya adalah saya akan mempelajari lebih dalam mengenai implementasi pembelajaran dengen memperhatikan ZPD termasuk pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran. Di tahap ini saya menonton video YouTube Video Lentera Indonesia mengenai kisah guru muda di Wayatim Melalui video tersebut, saya mendapat contoh langsung dan terinspirasi dengan cara guru memperhatikan perspektif sosiokultural siswa dalam pembelajaran.
 Eksplorasi Konsep
 
Setelah saya mengikuti topik kedua mata kuliah ini mengenai konsep ‘Zone of Proximal Development (ZPD)’ berdasarkan teori belajar Vygotsky, saya mempelajari keterkaitannya dengan OBA (Orientation Basis of Action). Hal ini serupa dengan pemberian bantuan belajar atau scaffolding. Pandangan saya tentang Pendekatan, Strategi, Metode, dan Teknik Pembelajaran yang Diterapkan sebagai Scaffolding pada ZPD dalam pendidikan di Indonesia yang penerapannya mulai banyak dilaksanakan dalam pembelajaran dengan Kurikulum Merdeka Belajar. Para pendidik mulai menyadari pentingnya mengetahui ZPD peserta didik untuk memaksimalkan bantuan belajar yang bisa diberikan. Dengan mengetahui ZPD peserta didik, guru dapat menerapkan pembelajaran yang berdiferensiasi. Memang bukan hal yang mudah. Namun merupakan tantangan yang menyenangkan bagi seorang guru. Hal ini dapat dibantu dengan menerapkan konsep Design Thinking yang berjalan secara infinity atau tidak terbatas, yakni Empathize, Define, Ideate, Prototype, dan Test. Dengan begitu pembelajaran dapat terevaluasi dengan lebih efektif.
Ruang Kolaborasi

Saya belajar lebih lanjut di ruang kolaborasi secara berkelompok. Serupa denga apa yang kami lakukan di topik 3 dan topik 4, di topik 5 kami diminta memberikan pandangan pribadi mengenai Pendekatan, Strategi, Metode, dan Teknik Pembelajaran yang Diterapkan sebagai Scaffolding pada ZPD. Pandangan berikutnya yang diminta yaitu mengenai kesiapannya mengajar dengan memperhatikan Pendekatan, Strategi, Metode, dan Teknik Pembelajaran yang Diterapkan sebagai Scaffolding pada ZPD. Setelah itu kami diminta menganalisis persamaan dan perbedaan pandangan dengan anggota kelompok. Kami juga diminta menelaah modul ajar berdasarkan penerapan Pendekatan, Strategi, Metode, dan Teknik Pembelajaran yang Diterapkan sebagai Scaffolding pada ZPD.

 Demonstrasi Kontekstual

Hasil diskusi di ruang kolaborasi selanjutnya kami presentasikan di tahap demonstrasi kontekstual. Secara pribadi, proses demonstrasi kontekstual melatih skill public speaking dan kerjasama dalam tim saya. Dalam kelompok, kami melakukan analisis persamaan dan perbedaan pandangan secara mendalam. Kegiatan analisis dan diskusi ini juga melatih kemampuan bernalar kritis saya. Kami berusaha untuk melihat pandangan masing-masing anggota kelompok dari berbagai perspektif agar dapat mengambil kesimpulan secara lebih luas.

 Elaborasi Pemahaman

Saya mengelaborasi pemahaman saya mengenai hal-hal yang telah saya pelajari di tahap ini. Terdapat 5 pertanyaan pemantik untuk mengelaborasi pemahaman saya tersebut. Pertama, saya diminta memberikan pandangan mengenai topik bahasan. Selanjutnya memberikan cara menyikapi tantangan terkait topik bahasan yang dialami di kelas. Selain itu, saya juga memaparkan hal baik yang saya rasakan selama mempelajari topik bahasan. Berikutnya saya menjelaskan cara saya menerapkan ilmu mengenai topik bahasan kali ini dalam pembelajaran di kelas dan terakhir saya mengungkapkan hal-hal yang masih ingin saya tanyakan. Semua pertanyaan berkaitan dengan Pendekatan, Strategi, Metode, dan Teknik Pembelajaran yang Diterapkan sebagai Scaffolding pada ZPD. 

 Koneksi Antar Materi

Saya menyadari bahwa materi pada mata kuliah Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia (PSPI) ini berkaitan dengan beberapa konsep atau teori dari filsuf maupun psiolog pendidikan dunia seperti John Dewey, Vygotsky, Piaget, dll. Pertama, berkaitan dengan konsep scaffolding atau pemberian bantuan belajar. Teori ini berkaitan pula dengan teori perkembangan kognitif anak. Selanjutnya, serupa dengan scaffolding yakni OBA atau Orientation Basis of Action. Pada dasarnya adalah tentang bagaimana guru menyelesaikan refleksi yang diperlukan siswa dalam memecahkan masalah. Kemudian berkaitan pula dengan trial and error dalam pelaksanaannya. Diperlukan trial and error karena kondisi siswa itu dinamis atau selalu berubah. Trial and error ini tentu memakan waktu dan tenaga. Agar trial and error berjalan lebih efektif, pengajar hendaknya menggunakan konsep design thinking yang berjalan secara infinity atau tidak terbatas, yakni Empathize, Define, Ideate, Prototype, dan Test. Dengan begitu pembelajaran dapat terevaluasi dengan lebih efektif.

 Aksi Nyata

Manfaat pembelajaran dalam mata kuliah ini adalah melatih kepekaan saya sebagai guru untuk sebisa mungkin menerapkan Pendekatan, Strategi, Metode, dan Teknik Pembelajaran yang Diterapkan sebagai Scaffolding pada ZPD di kelas. Melalui pembelajaran ini, saya terinspirasi untuk mempersiapkan pembelajaran yang berorientasi pada siswa dan sesuai dengan pendekatan Teaching at The Right Level (TaRL) dan Culturally Responsive Teaching (CRT). Dari skala 1-10, saya menilai kesiapan saya 8. Saya optimis dapat menerapkan teori dalam mata kuliah ini secara praktik dengan baik. Yang perlu saya siapkan adalah terus berlatih menerapkan teori yang sudah saya pelajari karena semakin banyak latihan akan semakin terbiasa.

 

***

Terima kasih dan semoga bermanfaat bagi pembaca.💖 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Narasi Reflektif Aksi Nyata Topik 4 Mata Kuliah PSPI

Perjalanan Pendidikan Nasional Indonesia: dari Zaman Kolonial Hingga Era Modern

Ulasan Asesmen di Ruang Kelas