Perjalanan Pendidikan Nasional Indonesia: dari Zaman Kolonial Hingga Era Modern

 

Pendidikan adalah fondasi penting dalam pembangunan sebuah bangsa. Di Indonesia, perjalanan pendidikan nasional telah melewati berbagai fase dan perubahan sejak zaman kolonial Belanda, colonial Jepang, hingga era modern. Pendidikan di Indonesia memiliki sejarah yang panjang dan kompleks. Artikel ini akan membahas evolusi pendidikan di Indonesia, termasuk perubahan-perubahan signifikan dalam kurikulumnya.

Zaman Kolonial Belanda (Abad ke-19 hingga 20)

Pendidikan di Indonesia pada masa kolonial Belanda sebagian besar terbatas pada pendidikan tinggi yang dikendalikan oleh pemerintah kolonial. Pendidikan dasar dan menengah, khususnya bagi penduduk pribumi, sangat terbatas dan tidak seimbang. Selain itu, kurikulum pada masa ini lebih menekankan aspek budaya dan keagamaan Belanda, yang menyebabkan kurangnya pengembangan budaya lokal. Terdapat sedikit perbedaan pada masa kolonial Jepang. Pribumi diberikan akses untuk menempuh pendidikan di sekolah bentukan Jepang. Bahasa dan budaya Belanda sepenuhnya dilarang, penggunaan Bahasa Indonesia diperbolehkan. Namun, Jepang melakukan hal tersebut untuk mengambil simpati rakyat Indonesia agar mau mendukung Jepang dalam perang Asia Timur Raya. Jepang menanamkan doktrin melalui pendidikan dengan cara mengajarkan bahasa dan budaya Jepang serta kemiliteran.

Era Kemerdekaan dan Pendidikan Nasional (1945-1960an)

Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, pemerintah Indonesia mulai fokus pada pembentukan sistem pendidikan nasional yang merdeka. Pada periode awal ini, pendidikan masih menghadapi banyak kendala seperti kurangnya infrastruktur dan tenaga pendidik yang berkualitas. Namun, semangat kemerdekaan menggerakkan pembangunan pendidikan secara lebih merata dan inklusif. Hal ini terlihat dari organisasi guru selah satunya PGI yang kemudian berubah nama menjadi PGRI setelah kemerdekaan. PGRI melakukan kongres pertamanya pada 24 hingga 25 November 1945 yang berfokus membahas kesepakatan mengenai pendidikan nasional yang bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, seperti yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945.

Perubahan Kurikulum (1960an hingga 1990an)

Pada tahun 1960, pemerintah Indonesia meluncurkan Kurikulum 1964 yang lebih menekankan pendidikan dasar dan menengah. Namun, seiring berjalannya waktu, kurikulum ini mengalami beberapa revisi dan perubahan. Salah satu perubahan besar terjadi pada tahun 1994 dengan diperkenalkannya Kurikulum 1994 serta Suplemen Kurikulum 1999, Akan tetapi, penerapan kurikulum itu dihujani kritik oleh kalangan praktisi pendidikan hingga orangtua pelajar. Sebabnya adalah materi pembelajaran dinilai terlampau berat dan padat.

Era Reformasi dan Perubahan Kurikulum (2000an hingga saat ini)

Pada tahun 2004, pemerintah menggulirkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), yang lebih menekankan pada pengembangan keterampilan dan kompetensi siswa. Namun, KBK juga menghadapi kritik karena dianggap terlalu teoritis. Kurikulum itu diterapkan sejak pemberlakuan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional yang kemudian dijabarkan dalam Peraturan Pemerintah No 10 tahun 2003. Meski kurikulum itu hampir sama dengan KBK 2004, tetapi prinsip penyusunannya menggunakan konsep desentralisasi pada sistem pendidikan. Maknanya sekolah memiliki kewenangan mengembangkan pembelajaran sesuai kebutuhannya. Pada tahun 2013, pemerintah memperkenalkan Kurikulum 2013 atau yang lebih dikenal dengan sebutan Kurikulum 2013 (K-13). Kurikulum ini lebih menekankan pada pendekatan saintifik dan berorientasi pada pengembangan karakter. Kemudian pada tahun 2022/2023 diterapkan Kurikulum Merdeka Belajar hingga saat ini.

Perjuangan Menuju Pendidikan Berkualitas

Meskipun telah mengalami berbagai perubahan kurikulum, pendidikan Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan. Salah satunya adalah ketidakmerataan akses pendidikan antarwilayah, kurangnya sumber daya manusia yang berkualitas, dan perluasan kesenjangan pendidikan. Namun, pemerintah terus berupaya untuk mengatasi masalah-masalah ini melalui berbagai program dan inisiatif, seperti Pendidikan Berbasis Karakter (PBK) dan Gerakan Literasi Nasional (GLN).

Perjalanan pendidikan nasional di Indonesia telah melewati berbagai fase yang mencerminkan evolusi masyarakat dan tuntutan zaman. Dari masa kolonial Belanda hingga era modern, pendidikan di Indonesia telah mengalami perubahan signifikan dalam kurikulumnya. Meskipun masih banyak tantangan yang dihadapi, upaya terus dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan aksesibilitas pendidikan demi masa depan yang lebih baik bagi generasi muda Indonesia. Dengan semangat reformasi yang terus berkobar, diharapkan pendidikan Indonesia akan terus berkembang menuju kualitas yang lebih baik.

 

Terima kasih dan semoga bermanfaat bagi pembaca.💕

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Narasi Reflektif Aksi Nyata Topik 4 Mata Kuliah PSPI

Ulasan Asesmen di Ruang Kelas