Ulasan Asesmen di Ruang Kelas

 

Nama              : Lintang Aini Pambayun Mulyono

NIM                : 240211105711

Kelas               : Matematika 01

 

TUGAS 3.2 DEMONSTRASI KONTEKSTUAL TOPIK 4 MATA KULIAH PEMAHAMAN PESERTA DIDIK DAN PEMBELAJARANNYA

ULASAN ASESMEN DI RUANG KELAS

 

Kali ini saya akan mengulas asesmen formatif berupa LKPD untuk mata pelajaran matematika kelas X SMA bab Perbandingan Trigonometri. Asesmen tersebut dapat diakses pada link https://drive.google.com/file/d/1aQToFajgyIeGfg29l9HbNkYB3DEh3cLU/view?usp=sharing. Identitas asesmen secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut:

Mata Pelajaran

Matematika

Kelas

X

Fase

E

Capaian Pembelajaran

Di akhir fase E, peserta didik dapat menyelesaikan permasalahan segitiga siku-siku yang melibatkan perbandingan trigonometri dan aplikasinya.

Tujuan Pembelajaran

  1. Siswa dapat menjelaskan dan menggunakan konsep perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku.
  2. Siswa dapat menjelaskan dan menggunakan nilai perbandingan trigonometri sudut istimewa di berbagai kuadran.
  3. Siswa dapat menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku.

Materi Ajar (Topik)

Perbandingan trigonometri, sudut elevasi dan depresi

Jenis Asesmen (Formatif/Sumatif)

Formatif

Bentuk Asesmen (soal tertulis/projek/unjuk kerja/dll)

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), meliputi soal tertulis dan presentasi hasil

 

Bagian dalam asesmen tersebut yang menunjukkan kesesuaian dengan tahapan perkembangan peserta didik adalah pada soal permasalahan kontekstual. Menurut teori Piaget, anak di atas umur 12 tahun telah memasuki tahapan perkembangan kognitif operasional formal. Saat memasuki tahap ini, anak akan memperoleh kemampuan untuk berpikir secara abstrak, menggunakan logika untuk menyelesaikan masalah, dan belajar merencanakan sesuatu. Pada LKPD, peserta didik diberikan masalah kontekstual perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku yakni mencari tinggi tiang bendera untuk diselesaikan. Di bagian tersebut, peserta didik didorong untuk mengembangkan kemampuan menggunakan logika dan berpikir secara abstrak untuk menyelesaikan masalah. Terdapat bagian dimana peserta didik harus menjelaskan rencana beserta alasan mereka menggunakan cara yang mereka tulis untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Bagian dalam asesmen tersebut yang menunjukkan kesesuaian dengan perlunya mempertimbangkan aspek lingkungan budaya dan karakteristik peserta didik juga ada pada soal permasalahan kontekstual mencari tinggi tiang bendera. Permasalahan tersebut disesuaikan dengan lingkungan budaya yang ada di sekitar peserta didik. Diharapkan dengan demikian peserta didik merasa lebih dekat dengan materi yang sedang mereka kaji karena mereka mendapatkan contoh konkret aplikasi trigonometri di lingkungan sekitar mereka. Selain itu penyusunan LKPD disesuaikan dengan karakteristik peserta didik yang lebih mudah memahami masalah apabila divisualkan melalui gambar. Sehingga soal pada LKPD dilengkapi pula dengan ilustrasi permasalahan. Hal ini merupakan contoh penerapan teks multimoda yang dapat melatih kemampuan literasi peserta didik.

Bagian dalam asesmen tersebut yang menunjukkan kesesuaian dengan kemampuan peserta didik adalah pada soal-soal kontekstual yang disusun menyesuaikan kemampuan peserta didik. Kemampuan peserta didik yang diharapkan dijabarkan pada capaian dan tujuan pembelajaran. Soal permasalahan kontekstual pada LKPD disesuaikan dengan kemampuan peserta didik yang ingin dicapai tersebut. Sebagai asesmen formatif, LKPD digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai perkembangan belajar peserta didik dan kendala atau kesulitan yang mereka hadapi. Pada tahap pembelajaran sebelumnya, peserta didik telah mendapatkan materi mengenai perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku, sudut elevasi dan sudut depresi. Sehingga pemberian asesmen berupa LKPD dirasa sudah sesuai dengan kemampuan yang dimiliki peserta didik.

Bagian dari asesmen tersebut yang menunjukkan kesesuaian bahwa sudah memberikan ruang bagi peserta didik untuk memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran mereka adalah pada saat diskusi kelompok dan presentasi hasil. Asesmen yang saya ulas termasuk asesmen formatif. Asesmen formatif merupakan asesmen yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik bagi pendidik dan peserta didik untuk memperbaiki proses belajar. Umpan balik diberikan sekaligus diperoleh peserta didik selama proses diskusi penyelesaian masalah pada LKPD yang mana tetap dipantau oleh guru. Selain itu mereka juga mendapat umpan balik pada tahap presentasi hasil. Umpan balik dapat diperoleh dari teman sejawat maupun guru.

Jika saya menjadi guru di kelas tersebut, ada hal yang ingin saya tingkatkan untuk lebih memaksimalkan efektivitas asesmen dengan memperhatikan tahapan perkembangan peserta didik, lingkungan budaya dan karakter peserta didik, serta kemampuan peserta didik. Untuk lebih memaksimalkan efektivitas asesmen, saya akan memberikan asesmen awal mengenai perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku sebelum memberikan LKPD untuk diselesaikan secara berkelompok pada peserta didik. Dengan begitu, saya bisa mengetahui kemampuan peserta didik secara lebih menyeluruh dan tidak menduga-duga saja bahwa mereka memang mampu menyelesaikan permasalahan kontekstual pada LKPD. Pembagian kelompok juga dapat dilakukan secara lebih merata (setiap kelompok terdiri dari peserta didik dengan kemampuan yang heterogen) sehingga peserta didik yang kemampuannya di atas rata-rata dapat memberikan bantuan belajar pada temannya. Jika memungkinkan, saya akan melaksanakan outdoor learning dengan asesmen LKPD tersebut di lapangan sekolah. Peserta didik dapat menyelesaikan permasalahan dengan mengamati contoh konkret tiang bendera. Hal tersebut dapat memfasilitasi peserta didik dengan gaya belajar kinestetik. Dengan demikian, saya harap pembelajaran bisa berjalan lebih efektif dan bermakna.

Sekian ulasan asesmen di ruang kelas yang dapat saya sampaikan. Terima kasih dan semoga bermanfaat bagi pembaca.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Narasi Reflektif Aksi Nyata Topik 4 Mata Kuliah PSPI

Perjalanan Pendidikan Nasional Indonesia: dari Zaman Kolonial Hingga Era Modern