Narasi Topik 3 Mata Kuliah Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia
AKSI NYATA
TOPIK 3: PERSPEKTIF SOSIAL, BUDAYA, EKONOMI, DAN POLITIK DALAM PEMBELAJARAN
Nama : Lintang Aini Pambayun Mulyono
NIM : 240211105711
Kelas : Matematika 01
Mata Kuliah : Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia
CERITA REFLEKSI DENGAN ALUR MERDEKA
Mulai dari Diri
Topik 3 berjudul Perspektif Sosial, Budaya, Ekonomi, dan Politik dalam Pembelajaran, yang saya pikirkan mengenai topik ini sebelum mempelajarinya adalah saya akan mempelajari lebih dalam mengenai konsep dasar sosiokultural dengan implikasi pada pembelajaran di kelas. Di tahap ini saya menonton video YouTube dengan judul ”Video Lentera Indonesia - Pengejar Mimpi di Bumi Petani”. Melalui video tersebut, saya mendapat contoh langsung dan terinspirasi dengan cara guru memperhatikan perspektif sosiokultural siswa dalam pembelajaran.
Eksplorasi Konsep
Setelah saya mengikuti topik kedua mata kuliah ini mengenai Perspektif Sosial, Budaya, Ekonomi, dan Politik dalam Pembelajaran, saya mendalami mengenai teori belajar Vygotsky. Dalam teorinya tentang pikiran, Vygotsky mengusulkan tiga bentuk mediasi: alat, tanda dan simbol (semiosis), dan interaksi sosial. Tiga bentuk mediasi ini dapat diterapkan dalam pembelajaran di kelas. Di tahap ini, saya kemudian mengerjakan lembar kerja yang merefleksikan pandangan saya saat ini tentang perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik dalam pendidikan di Indonesia beserta pengalaman pribadi saya di sekolah dulu yang mempengaruhi pandangan tersebut.
Ruang Kolaborasi
Saya belajar lebih lanjut di ruang kolaborasi secara berkelompok. Sedikit berbeda denga napa yang kami lakukan di topik pertama dan topik kedua yaitu menganalisis kasus-kasus permasalahan sosiokultural siswa, di topik 3 ini kami diminta memberikan pandangan pribadi mengenai perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik dalam pembelajaran yang mempengaruhi proses pendidikan. Pandangan berikutnya yang diminta yaitu mengenai kesiapannya mengajar dengan memperhatikan Perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik dalam pembelajaran pada peserta didik. Setelah itu kami diminta menganalisis persamaan dan perbedaan pandangan dengan anggota kelompok.
Demonstrasi Kontekstual
Hasil diskusi di ruang kolaborasi selanjutnya kami presentasikan di tahap demonstrasi kontekstual. Secara pribadi, proses demonstrasi kontekstual melatih skill public speaking dan kerjasama dalam tim saya. Dalam kelompok, kami melakukan analisis persamaan dan perbedaan pandangan secara mendalam. Kegiatan analisis dan diskusi ini juga melatih kemampuan bernalar kritis saya. Kami berusaha untuk melihat pandangan masing-masing anggota kelompok dari berbagai perspektif agar dapat mengambil kesimpulan secara lebih luas.
Elaborasi Pemahaman
Saya mengelaborasi pemahaman saya mengenai hal-hal yang telah saya pelajari di tahap ini. Terdapat 5 pertanyaan pemantik untuk mengelaborasi pemahaman saya tersebut. Pertama, saya diminta memberikan pandangan mengenai topik bahasan. Selanjutnya memberikan cara menyikapi tantangan terkait topik bahasan yang dialami di kelas. Selain itu, saya juga memaparkan hal baik yang saya rasakan selama mempelajari topik bahasan. Berikutnya saya menjelaskan cara saya menerapkan ilmu mengenai topik bahasan kali ini dalam pembelajaran di kelas dan terakhir saya mengungkapkan hal-hal yang masih ingin saya tanyakan.
Koneksi Antar Materi
Saya menyadari bahwa materi pada mata kuliah Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia (PSPI) ini berkaitan dengan mata kuliah Filosofi Pendidikan Indonesia (FPI), guru menyesuaikan pembelajaran dengan kemampuan peserta didik dan memperhatikan latar belakang siswa. Selain itu, pembelajaran di PSPI juga memiliki koneksi dengan mata kuliah Pemahaman Peserta Didik dan Pembelajarannya (PPDP), siswa memiliki latar belakang dan kehidupan yang berbeda sehingga guru harus memahami peserta didik dengan baik agar tercipta pembelajaran yang efektif. Mata kuliah Prinsip Pengajaran dan Asesmen I (PPA I) juga memiliki keterkaitan dengan PSPI. Guru diharapkan bisa merencanakan pembelajaran & asesmen yang sesuai dengan karakteristik siswa yang berbeda. Mata kuliah Literasi Lintas Mata Pelajaran (LLMP) juga berkaitan karena latar belakang sosiokultural siswa dapat digunakan sebagai permasalahan kontekstual materi pembelajaran untuk melatih kemampuan literasi siswa. Tentunya mata kuliah ini juga berkaitan dengan Praktik Pengenalan Lingkungan (PPL) sebagai bentuk penerapan.
Aksi Nyata
Manfaat pembelajaran dalam mata kuliah ini adalah melatih kepekaan saya sebagai guru untuk sebisa mungkin memperhatikan latar belakang siswa sebelum melaksanakan pembelajaran, bisa dianalisis melalui tes diagnostik non kognitif. Melalui pembelajaran ini, saya terinspirasi untuk mempersiapkan pembelajaran yang berorientasi pada siswa dan sesuai dengan pendekatan Teaching at The Right Level (TaRL) dan Culturally Responsive Teaching (CRT). Dari skala 1-10, saya menilai kesiapan saya 9. Saya optimis dapat menerapkan teori dalam mata kuliah ini secara praktik dengan baik. Yang perlu saya siapkan adalah terus berlatih menerapkan teori yang sudah saya pelajari karena semakin banyak latihan akan semakin terbiasa.
Terima kasih dan semoga bermanfaat bagi pembaca😘
Komentar
Posting Komentar